cerpen "COOKIES'

                       
Secercah sinar emas menembus kaca jendalaku membentuk motif-motif yang beragam, sungguh indah nan elok untuk diperhatikan kulihat jam beker di samping kamarku,
“ apa jam 06.00?,” kemudian kuberlari sambil mencari handukku dan akhirnya kutemukan benda itu berada di kamar mandiku sendiri, aku hanya bisa tersenyum simpul sendiri. Pukul 06.15 setelah mandi kemudian dengan gerakan secepat kilat aku telah menggenakan pakain lengkap seragam putih abu-abuku, ku pandangi seluruh anggotaku ke kaca untuk memastikan apakah ada yang salah atau yang belum rapi, agh  ternyata benar rambut yang panjang yang belum lurus,ku sisir hingga tertata rapi ditambah hiasan bandu untuk aksen agar lebih menarik.
“ mama…., Reisya berangkat dulu,”
“enggak sarapan dulu Reisya,”
“ni sudah ma,”setelah Reisya menelan 2 roti bakar dan segelas susu ia pun segera berangkat,
“assalamu’alaikum ma…”
“wa’alaikum sallam, hati-hati di jalan Reis,”.
Dengan kecepatan kilat Reisya telah berada mobil dan mulai melaju dengan kecepatan tinggi, sesampainya digerbang saat mobil Reisya menuju di gerbang sekolah MAN 2 BANDUNG tiba-tiba ada yang menyerempet mobil Reisya, mobil seukuran PANTHER hingga menimbulkan bekas goresan di mobil Reisya, dan menghilang begitu saja. Mengetahui mobilnya tergores dan tidak ada tindakan minta maaf dari pengendara PANTHER tersebut Reisya pun segera memakirkan mobilnya dan turun tuk mulai mencari mobil tersebut,
“aha…. Ini dia mobilnya dasar pengendara tidak bertanggung jawab gue bocorin bannya biar nanti pulang sekolah gue tau siapa pemiliknya”, setelah bocorin ban mobil tersebut, dengan santai ia pergi menuju kelasnya dengan wajah tanpa dosanya.
TEEET…….TEEET…….., bel pulang sekolah berbunyi, Reisya pun segera menuju mobil yang telah ia bocorkan sebelumnya. Yang ditemuninya ternyata si pemilik mobil tersebut adalah Nauval teman satu kelas dan sebangku yang menyebalkan, mungkin  perselisian mereka berdua sejak 2 tahun yang lalu, tepatnya saat kelas X, Nauval kelas X-A dan Reisya kelas X-B  saat mereka dalam adu olimpiade cerdas cermat perwakilan kelas, parahnya lagi mereka disatukan dalam satu tempat ya…. mereka berada di kelas IPA  dan sampai sekarang di kelas XII.
“ow jadi elo yang bikin mobil gue lecet?nggak dikelas nggak diparkiran buat gue ilfeel aja,”
“ ya kenapa?masalah buat loe, dan loe juga yang ngebocorin mobil gue kan, ngaku nggak?,”
“eehhmm…, ngasih tau nggak ya?,”enggak agh” kata Reisya  sambil menjulurkan lidahnya dan pergi meninggalkan Nauval,dan ia pun masuk kemobilnya dan entah sengaja atau tidak Reisya mengendarai mobil didepan Nauval dengan kecepatan tinggi,seakan ia mau menabrak Nauval,
“eg lihat-lihat donk gak lihat apa kalau gue ada disini,” teriak Nauval dengan kesal
“enggak lihat, karena loe terlalu kelihatan gaib dimata gue hahahaha….,” jawab Reisya tertawa, dan ia pun melambaikan tanganya kearah Nauval,
“dasar cewek tengill…., awas aja besuk kalau masuk kelas tunggu pembalasanku,” kata Nauval tersenyum sinis,
    Disisi lain dimobil Reisya tersenyum penuh kemenangan tetapi juga ia harus berfikir alasan apa yang ia harus lakukan untuk menjelaskan mamanya mengenai mobilnya yang lecet gara-gara Nauval.
    Sesampainya di rumah………
“Asslamu’alaikum ma…, Reisya sudah pulang,”
“wa’alaikum salam, og tumben sudah pulang,”
“ye…. Sejak dulu kan Reisya pulang sekolaah jam segini, mama aja yang tumben pulang cepet biasanya pulangnya malem terus,” jawab Reisya sambil memeluk mamanya dari belakang,mamanya adalah orang  yang sangat ia rindukan, satu-satunya orang yang ia cintai dan takut membuat mamanya kecewa sedikitpun, Reisya menjadi anak yang mandiri sejak 5 tahun, karena papanya meninggal saat insiden kecelakaan yang terjadi di Bogor ketika papanya menuju ke rumah karena kehilangan darah yag cukup banyak.
“ agh…. Jangan manja gitu dong Reisya, ini kan mama mau nyiapkan buka untuk nanti sore, nanti hangus lagi,”
“enggak, Reisya nggak mau lepasin pelukan ini karena Reisya takut,takut kehilangan mama seperti Reisya kehilangan papa,”
Mamanya pun membalikan badanya kearah tubuh Reisya dan mengusap muka Reisya dengan penuh sayang,
“mama enggak bakal ninggalin Reisya sendiri, karena mama juga sayang banget dengan Reisya, jika Reisya sayang mama bantu mama tuk nyiapkan buka  ini oke sayang”
“siap mama,” jawab Reisya sambil memberi hormat dan tegas seperti prajurit yang sedang menjalankan titah sang jendral.
    Tak terasa maghrib pun tiba terdengar suara adzan mulai mendayu-dayu “Allahu Akbar Allahu Akbar……2x”
“ma sudah adzan…., ayo kita makan,”
‘sebelum makan ayo kita berdo’a buka pausa setelah itu kita doa mau makan,oke,”
“oke ma,”
    Setelah selesai menghabiskan makan malam mereka melakukan sholat maghrib bersama-sama, dan mereka berdo’a semoga papa dimasukan kedalam surga,
“ingatlah Reisya do’a anak sholeh tidak akan terputus meski papa sudah tidak ada didunia ini,”
“ya mama Reisya mengerti, ma…..,Reisya ingin cerita mobil Reisya tadi diserempet mobil,” Reisyapun menceritakan kronologi kejadiannya,
“enggak apa-apa sayang yang penting kamu enggak kenapa-kenapa,”
“ini semua gara-gara Nauval, mungkin kalau enggak ada Nauval mungkin hidup Reisya akan tenang,”
“ssttt….  Jangan berkata begitu sayang…,bagaimana kalau kamu membaca Al-Qur’an agar hatimu tenang  siapa tau kamu bisa menyelesaikan masalahmu,”
“baiklah ma…,”
Reisya pun mulai membaca surat Al-Fatihah dan dalam hati ia berdo’a kepada Allah tuk meghilangkan rasa jengkelnya dengan Nauval, kemudian ia mulai membaca al-qur’an surat Al-Hujarat ayat 11 mengenai masalahnya.
“hai orang-orang yangberiman janganlah suatu kaum memperolok kaum yang lain karena boleh jadi mereka(yang diolok-olok) lebih baik daripada mereka yang mengolok-olok, dan janganlah pula wanita –wanita mengolok-olok wanita yang lain, karena boleh jadi yang diolok lebih baik daripada dirinya dan jangan mencela dirimu sendiri  dan jangan memanggil seseorang dengan gelar yang jelek,seburuk-buruk nama yaitu fasik setelah ia beriman . dan barang siapa yang tidak bertobat maka mereka termasuk orang-orang yang zalim”
“astaghfirulloh hal’adzim” Reisya sadarpun ternyata sikapnya dengan Nauval itu salah, ia berniat besuk ia akan meminta maaf atas kejadiannya kemarin dan sebelum-sebelumnya yang pernah ia lakukan.

    Sesampainya dikelas Reisya segera menemui Nauval dan ia ingin mengutarakan niat baiknya tuk meminta maaf agar perang ini segera selesai.
“Val, gue minta maaaf sebelumnya, gue akuin gue salah apa yang gue lakukan selama ini baik soal kemarin dan dahulu, lagian kita sudah dewasa seharusnya kita enggak usah musuhan gini kayak anak kecil aja,” Reisyapun meminta berjabat tangan tapi kelihatannya Nauval tak mau menerima perminta maafanya
“apa kau masih marah soal kemarin???,terserahlah jika loe nggak mau maafin gue,” kata Reisya sambil meletakan tasnya dikursi.
“baiklah gue maafin asal loe jangan ngelakuin hal itu lagi,” kata Nauval sambil tersenyum,
Sebenarnya Nauval tidak benar-benat memaafkan Reisya, ia mempunyai rencana jahat untuk membalas perbuatan Reisya  kemarin.
    Saat pulang sekolah Reisya  akan mengendarai mobilnya teryata mobilnya mogok, ia tampak sedih, untungnya ada Nauval yang menolongnya mau mengantarkannya pulang,
“aduh….pakek mogok lagi, gimana nich… sudah sore pasti enggak ada kendaraan umum disekitar sini, kenapa tadi enggak gue cek dulu saat berangkat,” gerutu Reisya
“eg Reisya kok belum pulang???”Tanya Nauval
“iya Val, mobil gue mogok, gara-gara gue enggak cek dulu mobilnya sebelum berangkat,” kata Reisya sedih
“gue anter pakek mobil gue gimana?,” ajak Nauval
“gimana ya...., hhmmm……” kata Resiya ragu
”gak usah malu kali…, ayo….,”kata Nauval sambil membukakan pintu mobilnya ‘silahkan…’
”terima kasih” kata Reisya dengan tersenyum,
    Didalam perjalanan mereka hanya saling terdiam, terlihat suasana kaku tapi mereka terlihat senang mereka tak lagi saling bermusuhan seperti dulu. Akhirnya Reisya tertidur didalam mobil,  Nauval tersenyum memandangi Reisya yang sedang tertidur pulas.
‘’ Reisya bangun…, sudah sampai dirumah,’ kata mama membangunkan
Reisyapun membuka matanya
‘’ mama….,’’
‘ayo turun, kasian kan teman kamu nggak bisa pulang gara-gara kamu enggak angun-bangun’’
‘’Val kenapa loe nggak bangunin gue tadi?,’’
‘’eg loe aja kali yang susah dibangunin,mangkanya gue minta tolong mama loe bangunin loe,’’
‘’ya Reisya jangan marahin Nauval, mangakanya kalau tidur itu di rumah tidur kok dimobilnya orang, eg ya terima kasih nak Nauval sudah bantu Reisya diantar pulang,’’
‘’ya…. Sama-sama tante, Nauval pamit pulang dulu,’’Nauval pun langsung pergi meninggalkan rumah Reisya.
‘’ ternyata yang namanya Nauval baik, kata kamu kok jahat dia?,’’
‘’ya ma…, karena tadi Reisya habis minta maaf jadi sekarang dia jadi baikan,’’
Didalam hati Reisya sangat senang karena dirinya dan Nauval sudah tidak bermusuhan lagi.
    Disekolah  bu Reni menjelaskan tentang mengenai tugas yang akan dilakukan untuk observasi pemandangan alam di sekitar Bandung. Setiap kelompok terdiri dari  2 anak.
    Akhirnya mereka (Reisya dan Nauval) memutuskan untuk pergi ke wisata tangkupan perahu dan di mekar sari, setiap perjalanan mereka merasakan kedekatan, sebelum pergi kemekar sari Nauval memilih ke Tangkupan perahu karena di sana udara yang sejuk dan segar,mereka berdua langsung mencari foto yang pas untuk makalah yang akan mereka selesaiakan, setelah selesai mereka berfoto, Reisya pergi menuju  didekat danau tersebut, dan dengan sembunyi-sembunyi Nauval memotret Reisya, sebelum menuju kemekar sari mereka berdua berfoto untuk kenangan.
    Sesampainya di mekar sari mereka melanjutkan aksi memotretnya yaitu  bermacam-macam buah mereka potret,baik yang masih kecil hingga yang siap untuk dipetik, Reisya mengambil buah melon yang sudah siap,tetapi disetiap kebahagiaan pasti ada kesedihan
‘’Val loe mau melon nggak?,’’tanya Reisya sambil memotong melon
‘’mau donk, jangan lupa bagianku yang besar ya…,’’ kata Nauval
‘’ogah ahh... potong sendiri kenapa? Jadi cowok manja banget,’ sahut Reisya,
‘’pokoknya potongin buat gue kalau enggak kita nginep disini,mau nggak loe?’’ ancam Nauval
‘’dasar cowok mnyebalkan sukanya mengancam melulu,’’ gerutu Reisya,
’’apa loe bilang gue kenapo..,?’tanya Nauval
‘’enggak-enggak,kenapa-kenapa’ jawab Reisya saat akan memotong melon,pisau tersebut mengenai  jari Reisya dan akhirnya tangan Reisya pun berdarah,
‘’val….val…sini bantu aku cepat,’’ kata Reisya ketakutan, Nauval pun menghampiri Reisya
‘’apa sich….Reisya,ow…Cuma berdarah?gitu aja takut,’’kata Nuaval
‘’val…,val…,gue bener-bener takut dengan darah, gue takut  bangeett….,karena papa gue kecelakaan karena kehabisan darah,’’ kata Reisya sambil menangis dan dengan muka mulai agak pucat,
‘’nih gue kasih tisu bentar lagi juga mampet sendiri,nggak usah cengeng lagi,’’ kata Nauval sambil menutup luka goresan tersebut dengan tisu, tetapi anehnya bukanya semakin berhenti darah yang keluar malah semakin banyak dan Reisyapun pingsan,
‘’sya….Reisya bangun….,bangun sya…,’’kata Nauval membangunkan Reisya, tapi percuma saja, segera Nauval membawa Reisya pergi kerumah sakit dan didalam perjalanan Nauval melihat darah yang keluar dari jari Reisya tidak berhenti, Nauvalpun harap-harap cemas dengan keadaan Reisya, sesampainya dirumah sakit Reisya lagsung dibawa ke UGD, Nauval pun menghubungi  mamanya Reisya, menceritakan yang terjadi,dan kata mama Reisya akan  datang  3jam lagi, dokterpun keluar dan mengatakan ke Nauval bahwa pasien dalam kondisi kritis, karena ia terkena penyaklit Hemofilia jadi darahnya sukar membeku dan pasien tersebut telah banyak kehilangan darah sehingga pasien membutuhkan transfusi darah sesegera mungkin, untungnya darah Nauval sama dengan darah Reisya dan dengan cepat Nauval langsung memutuskan mentransfusikan darahnya.setelah selesai proses pendonoran darah berlangsung mama Reisya menghampiri Nauval diruang Reisya,
‘’bagaimana kondisinya Reisya apa dia baik-baik saja?,’’tanya dengan cemas,
‘’alhamdulillah Reisya telah melewati masa kritis,tapi dia belum juga sadar sampai sekarang,maafkan Nauval tante…, Nauval nggak bisa jagain Reisya dengan baik ’’ kata Nauval sambil menangis,
‘’engak val, kalau enggak ada kamu mungkin nyawa Reisya enggak bakal ketolong,mungkin sudah bersama papanya,’’ jawab mama Reisya,
‘’maafkan Nauval tante……,’’ kata Nauval dengan wajah sedih,
‘’sya…Reisya…,bangun,bangun donk,nggak kasian gue sendirian,nggak ada loe nanti yang kecandain gue, bikin gue kesel, kumohon bangun ’’kata Nauval memegang tangan Reisya,
‘’sudah nak Nauval pulang dulu pasti capek, besuk kesini lagi, biar tante yang jagain Reisya,’’
‘’enggak apa-apa tante Nauval yang jagain Reisya,saya harus bertanggung jawab telah membuat Reisya begini,’’
‘’sudahlah nak Nauval, sekarang kan sudah melewati masa kritis sebentar lagi Reisya bangun,’’
‘’baiklah tante Nauval pulang dulu ,’’

    3 hari kemudian……………….
Reisya mulai menggerak-gerakan kelopak matanya dan akhirnya Reisyapun sadar,
‘’aaa…ku.. dimana….??,mama….,Nauval, kok disini?,’’tanya Reisya,
‘’ dirumah sakit,ya Reisya sayang mama dan Nauval jagain kamu, terutama Nauval sejak kamu nggak sadar 3 hari yang lalu ia hanya pulang kerumah Cuma sehari aja,’’
‘’benarkah itu val, maafkan gue yang nyusahin elo terus,’’ kata Reisya dengan nada lemah
‘’yang salah gue ngapain juga mesti nyuruh elo motong me….,’’ belum sempat Nauval selesai menjelaskan sudah dipotong Reisya,
‘’ssttt…… sudahlah val gue sekarang nggak apa-apakan?,’’kata Reisya sambil tersenyum.
   
Hari kelulusan pun tiba, murid-murid berharap-harap cemas apakah ia lulus atau tidak  begitu pula yang terjadi dengan Nuval dan Reisya mereka membutuhkan hanya 1 kata  yaitu ‘LULUS’ , dan akhirnya hal yang ditunggu-tunggupun tibapengumumna pun dipasang dan ternyata hail ujian nasional menyatakan MAN 2 BANDUNG LULUS 100%, dan nilai terbaik didapatkan oleh Reisya dan Nauval dengan juara 1 dan 2. Setelah melihat pengumuman tersebut Nauval mengajak Reisya ke toko ‘Cookies’,dan disana ia akan menyatakan cintanya dengan Reisya.
‘’ngapain loe ngajak gue ke toko ini?,ulang tahun ya loe?’’ Tebak Reisya,
‘’enggak, gue mau ngomong sesuatu sama loe,sebelum gue ngomong bagaimana kalau pesan makanan dulu’’ kata Nauval,
‘’ngomong aja pakek berbelit-belit,langsung aja kenapa sich??’’ kata Reisya,
‘’baiklah sya, sebenarnya gue suka sama loe, gue suka sama loe sejak kita mulai baikan dan gue juga minta maaf sebelumnya jika gue dulu pernah bikin mobil loe mogok dan kesalahan-kesalahan sebelumnya,’’ kata Nauval
‘’ow… jadi elo biang keroknya, enggak gue enggak bakal maafin elo,’’ kata Reisya ia  pun berdiri hendak  pergi meninggalkan Nauval sebelum pergi Nauval mencegahnya,
‘’terima kasih…., telah mau mendengarkan semua isi hatiku, terserah loe, mau nilai gue bagaimana, loe boleh pergi sekarang,’’ kata Nauval melepaskan tangan Reisya, dan Reisyapun pergi meninggalkan Nauval.
        6 tahun kemudian, terlihat di toko ‘Cookie’ seorang pria dan wanita duduk-duduk saling bercanda satu dengan yang lain, terlihat kedua jari manis kanan mereka saling mengenakan  cincin yang sama dan  mengenang masa indahnya disini,ya mereka berdua adalah Reisya dan Nauval mereka telah menikah beberapa bulan yang lalu dan di toko ini mereka  mengenang masa-masa remaja mereka. ‘’The Cookies’’ adalah saksi bisu tempat cerita antara Reisya dan Nauval terjadi.




SEKIAN
BY; NASYIDA ROKHMADIYAH
KELAS ; XII IPA 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

M.ALVIN FIRMANSYAH si HAFIDZ KECIL LUAR BIASA

PEMBAWA PESAN

ISLAM IS MY RELIGION, and that is not heritage -sesi opini-